Selasa, 15 Desember 2015

Habib Syech: Perbanyaklah Shalawat di Bulan Maulid



Dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf kembali mengingatkan kepada para jamaaah akan pentingnya memupuk  rasa cinta kepada Rasulullah.

"Jangan kita mengharap mendapatkan kecintaan dari Allah kalau kita tidak cinta kepada Rasul-Nya. Perbanyaklah membaca shalawat di bulan Maulid ini dari bulan-bulan yang lain", kata Habib Syech dalam acara “Al-Jauhar Bershalawat” yang digelar di Pesantren Al-Jauhar, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, Senin (14/12) malam.

Sebab, lanjutnya, hari kelahiran Nabi Muhammad adalah hari paling mulia di bumi ini. Karena tidak ada kelahiran yang ditunggu-tunggu semua makhluk kecuali kelahiran Nabi Muhammad.Kepada para jamaah yang tetap antusias hadir meski diliputi hujan gerimis, Habib Syech mengaku, semasa kecil telah diajarkan oleh ayahnya supaya cinta kepada orang shalih atau ulama. Karena cinta kepada orang shalih adalah medium untuk dapat semakin meningkatkan rasa cinta kita kepada Nabi melalui ilmu-ilmu yang digali dari para ulama.

Kepada para santri, Habib Syech berpesan, supaya jangan pernah luntur semangat dalam menuntut ilmu. Sebab, suatu nikmat itu hanya dapat dirasakan oleh orang yang berilmu.

"Saya doakan kalian menjadi orang-orang sukses. Tetaplah menjadi santri yang tawadhu dan jangan sombong. Berbanggalah kalian berada di Pesantren. Sebab, Pesantren adalah tempat yang hebat dalam mencetak kader-kader ulama yang akan berkontribusi membangun negeri ini," ungkap Habib Syech kepada sedikitnya 500 santri Al-Jauhar asuhan KH Mu'tashim Billah. (Anwar Kurniawan/Mahbib)

Islam Agama Kemanusiaan, tapi Tak Selalu Sama dengan HAM




 
Ketua PBNU H Marsudi Syuhud mengatakan Islam dam konsep hak asasi manusia memiliki banyak kesamaan, tetapi dalam hal tertentu, memiliki pandangan yang berbeda. Salah satu contohnya adalah dalam hal perlakuan terhadap homoseksual.
Menurut Islam, homoseksual adalah tindakan tercela dengan kategori dosa besar karena melanggar fitrah manusia. HAM ala Barat, memandang bahwa menjadi heteroseksual atau homoseksual adalah pilihan pribadi. 
Demikian diantara diskusi yang berlangsung di pesantren Al Uchwah ketika H Marsudi Syuhud menerima rombongan tamu dari The Foundation for International Human Rights Reporting Standards (FIHRRST) yang terdiri dari Yudha Akbar, Sofia Giannini, dan Sivaia Batello, Selasa (15/12).
Marsudi menjelaskan, dalam konsep Islam, manusia tidak sepenuhnya memiliki hak atas dirinya karena Allah telah mengatur apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh manusia yang tujuannya untuk kebaikan manusia sendiri. Hal ini berbeda dengan konsep HAM ala Barat bahwa manusia memiliki hak sepenuhnya atas diri mereka.
“Meskipun berbeda, kita harus menghargai perbedaan masing-masing pandangan,” katanya.
Agama kemanusiaan.
Dalam kesempatan tersebut juga diputar film tentang Islam Nusantara kepada para santri pesantren Al Uchwah. Dalam kesempatan tersebut, Marsudi menjelaskan Islam bisa berkembang di Indonesia karena menggunakan pendekatan nilai-nilai kemanusiaan, bukan menekankan formalitas keagamaan. Karena itulah, Islam dengan mudah diterima oleh masyarakat lokal di Nusantara. Mereka tersentuh dengan nilai-nilai kemanusiaan yang ada dalam Islam.

Islam, katanya, tidak pernah memaksakan seseorang untuk masuk dalam agama ini karena ada konsep hidayah, yaitu orang masuk Islam karena mendapat petunjuk dari Allah. Ia mencontohkan, Paman Nabi yang tidak mau masuk Islam karena tidak mendapat hidayah.

“Sekarang ini ada orang yang memaksakan orang lain masuk Islam dengan cara-cara kekerasan. Kalau tidak ikut mereka dianggap kafir dan kalau kafir, boleh dibunuh. Ini tidak sesuai dengan ajaran Islam,” paparnya. (Mukafi Niam)

Rabu, 01 Mei 2013

EKSPANSI CAHAYA NUSANTARA REBANA

Untuk memperbesar kapasitas produksi segenap Manajemen Cahaya Nusantara Rebana berupaya meningkatkan pelayanan kepada konsumen dengan menambah jumlah produksi . Salah satu upaya yang dilakukan yaitu memperluas lahan produksi,seperi yang disampaikan oleh Direktur Cahaya Nusantara Rebana Nuur Rohmaan,"Kita berusaha untuk menambah lahan baru guna meningkatkan hasil produksi " Ujar Nuur Rohmaan .
(Lahan Pabrik Ketiga)

Selama ini CN Rebana hanya mengandalkan 9 Unit Mesin Bubut Kayu yang terletak di dua titik ,walaupun sudah terhitung lumayan banyak  alat Bubut namun CN Rebana semakin lama tidak bisa memenuhi permintaan konsumen yang semakin banyak .Sehingga salah satu upaya dari pihak manajemen untuk membuka lahan baru (Pabrik ke 3) dirasa sebagai upaya yang cukup efektif untuk memecahkan persoalan produksi .

Rencananya Pabrik ke 3 CN Rebana akan mulai dibangun sekitar pertengahan bulan Mei 2013 di Dusun Jogokerten RT 3/14 Trimulyo Sleman ,dengan konsentrasi Produksi Rebana  dan Proses Finishing . " Harapan kami agar ditambahnya tempat produksi ketiga ini dapat memberi suatu pelayanan yang baik kepada konsumen " Ujar Sang Direktur yang dikutip Oleh CN Press

Minggu, 21 April 2013

SELAMAT DATANG DI WEBSITE KAMI

CAHAYA NUSANTARA REBANA
Industri Alat Musik Rebana




Jalan Salak KM 3 Jogokerten Trimulyo RT 4 RW 14 Trimulyo Sleman D.I.Yogyakarta
Nomor HP 085743101366 (Muhammad Nuur Rohmaan)
FB.penjualrebana@ymail.com